12 Januari 2017

Kepulauan Mentawai dengan Suasana Alam Yang Eksotis, Dan Penuh Kedamaian

Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan masyarakat yang terbuka dengan dunia luar. Ramah dan mudah bersosialisasi bahkan para Sikereipun yang kental dengan budayanya dapat bergaul dengan akrab dengan para pendatang, contohnya dengan akrabnya para touris mancanegara dengan penduduk setempat. Bagi wisatawan mancanegara, Kepulauan Mentawai tetap memiliki daya pikat tersendiri yang luar biasa. Yaitu dengan pesona alam dan kedamaian, Kesejukan, Ketenteraman, yang jarang bisa ditemukan di daerah asalnya. 
Suasana di Dermaga
Bahkan tidak heran, banyak juga para tenaga Pendidik, dan Medis, seperti guru, dokter perawat, bidan yang datang dari luar Mentawai untuk mengabdi yang awalnya takut dan tidak betah lama kelamaan setelah bersosialisasi dengan masyarakat menjadi betah tinggal di mentawai.
Naik Boat Transportasi Antar Pulau
Masyarakat di Kepulauan Mentawai juga majemuk, banyak kita temui masyarakat dari berbagai suku dan agama. Seperti suku Batak, Minang, Jawa, Madura dan lainnya. dalam hal Nilai Kepercayaan ada Agama Kristen, Katholik dan Islam. Namun keheterogenan ini dapat terjaga kedamaiannya berkat rasa saling menghormati diantara masyarakat. Saling berbagi dan gotong royong, merupakan modal masyarakat memperkokoh nilai kesatuan masyarakat
Lautan yang tenang di Sekitar Dermaga
 Jika di daerah lain, dapat kita lihat di media Cetak maupun elektronik masih banyak masyarakat yang intoleran terhada perbedaan SARA, seperti halnya perijinan membangun tempat ibadah, Namun di Mentawai jarang kita temu masalah seperti ini. hal ini disebabkan rasa saling menghargai di antara sesama. 

Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, kita dapat melihat masyarakat menggunakan bahasa Mentawai, Minang, Jawa dan Batak, tetapi dalam hal ini bukan sukuisme yang ditonjolkan, malah nilai bangga akan keanekaragaman, masyarakat bangga dapat menggunakan berbagai macam bahasa dalam bersosialisasi. Selai itu dapat kita lihat dari segi komposisi pemerintahan, dimana panyak pegawai bahkan pemimpin di pemerintahan dari berbagai suku, mulai dari Kepala Dinas, Camat dan Kepla Desa. Kemajemukan ini merupakan modal dasar dari pembangunan di Bumi Sikerei.
Sikerei (dukun tradisional) berfoto dengan Masyarakat
Tidak heran jika para warga dari luar mentawai datang berkunjung ke Mentawai, dapat melihat rumah ibadah Gereja dan Mesjid berdekatan, tetapi masyarakat hidup rukun. Mentaawai merupakan icon dari Negara Indonesia yang pluralisme. Bahkan falsafah dari Kabupaten Kepulauan Mentawai ini adalah “ Musara Kasimaeru” yang berarti bersatu menuju kebaikan. 
Salah satu Resort di Mentawai
Selain kehidupan yang tenteram, alam sangat mendukung keharmonisan masyarakat. Pantai yang indah, hasil laut yang berlimpah dan Ombak buat bermain selancar bagi turis lokal maupun manca Negara. Hal ini patut kita syukuri sebagai pemberian Tuhan Yang Maha Esa. Dengan pesona alamnya Mentawai menjadi terkenal hingga mancanegara. Dukungan masyarakat begitu besar dalam pengembangan sektor pariwisata.
Salah satu Pantai di Pagai Selatan
Begitu juga pemerintah yang terus berbenah baik dari sarana dan Prasarana. Seperti dalam hal transportasi dari Padang menuju Mentawai sekarang dapat menggunakan Kapal Ferry dan Kapal Cepat. Membangun sumber daya manusia, demi menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean, dan Bonus Demografi. Terbukti dengan banyaknya beasiswa bagi para Mahasiswa/i di perguruan tinggi. Hingga kelak, sumber daya alam Mentawai dapat dikelola secara berkesinambungan menuju pembangunan berkelanjutan.

Terima kasih atas kunjungannya di blog "IDsaragih.com". Pertanyaan dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini.
EmoticonEmoticon