4 Maret 2017

Investasi Sawit Ditolak Saat Ekonomi Masyarakat Melambat di Mentawai

Investasi sangat dibutuhkan dalam pengembangan ekonomi suatu daerah, semakin tertarik investor melirik suatu daerah maka Pembanguna akan semakin membaik. Dan para investor biasanya sangat selektif dalam menanamkan modalnya. Diberbagai wilayah ada begitu banyak sektor yang dilirik oleh para investor, seperti dibidang Pertanian, Pariwisata, Perikanan, Energi dan Budaya. Makanya saat ini banyak kepala daerah begitu giat mempromosikan daerahnya bagi para investor.
Sawit yang ditanam warga (Pak Naenggolan) di KM.37 Pagai Selatan
Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kondisi Geografis berupa Kepulauan dan terdiri dari banyak pulau baik pulau besar dan kecil memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan investor. Terkhusus di sektor pariwisata, karena daya tarik ombak dan pasir putih yang begitu mempesona. Sehingga sangat nyaman bagi para pelancong luar negeri berlibur di Mentawai. Sampai saat ini telah banyak ditemukan berbagai villa, resort yang dibangun di berbagai pulau lokasi surfing. Jadi sektor pariwisata jelas potensinya dalam upaya meningkatkan Pendapatan asli daerah. 

Disektor Kehutanan saat ini dimentawai masih ada perusahaan yang  masih beroperasi, seperti di Pulau Pagai dan Siberut. Berarti sektor kehutanan juga masih potensial menghasilkan kayu super dan berkualitas ekspor. Tapi apakah masyarakat sejahtera? Tidak usah jauh-jauh, apakah masyarakat disekitar Perusahaan Pengelola hutan sejahtera? Hingga saat ini, masyarakat tetap banyak hidup dibawah garis kemiskinan. 

Karena  lahan yang subur dan potensial dibidang perkebunan, banyak juga investor dibidang perkebunan yang melirik mentawai. Bahkan begitu ngotot untuk sosialisasi konversi lahan ke perkebunan sawit. Perusahaan perkebunan sawit ini tertarik karena lahan masih luas dan sangat cocok. Sebagian masyarakat di berbagai desa sudah setuju dengan kedatangan sawit. Tetapi ada juga desa yang menolak dengan terus terang. Dan hingga saat ini juga kedatangan sawit menimbulkan pro dan kontra.

Disisi lain dengan adanya rencana dan tahap sosialisasi masuknya perkebunan sawit di Mentawai banyak yang menolak, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tokoh Masyarakat, GKPM, hingga pemerintah terang-terangan menolak sawit dimentawai. Dengan alasan bahwa perkebunan sawit tidak cocok di mentawai dan akan merusak tanah di Mentawai.Sementara kalau kita kaji dari segi pemulihan ekonomi, maka kedatangan investor sawit ini jelas akan meningkatkan perputaran uang di Mentawai. Begitu jugan dengan perbaikan sarana dan prasarana yang perlahan akan dibangun oleh perusahaan. Karena jika hanya mengharapkan dari pemerintah dan APBD, jelas pembangunan akan melambat.

Karenan saat ini Kondisi ekonomi masyarakat banyak yang melambat, dengan produksi dan harga jual komoditas pertanian tidak sebanding dengan kebutuhan bahan pokok . Seperti halnya masyarakat korban Gempa dan Tsunami 2010 yang direlokasi ke hunian tetap KM. 37 dan sekitarnya. Masyarakat sudah dapat tinggal nyaman di Hunian Tetap yang dibangun pemerintah, tetapi ekonomi masih belum memadai. Adapun dana pemulihan yang dijanjikan oleh Pemerintah tidak kunjung ada. Sehingga banyak masyarakat yang  kembali ke perkampungan lama untuk berkebun, karena disana telah ada kebun kelapa. Walaupun banyak para LSM yang datang untuk mengemangkan ekonomi masyarakat, seperti pertanian, dan peternakan, hal ini belum mampu mengubang kondisi ekonomi masyarakat

Bahkan saat ini banyak warga yang justru datang ke daerah Pesisir Selatan dan Pasaman Barat untuk bekerja di perkebunan sawit. Alasan warga karena disana masyarakat dapat bekerja dan mendapatkan uang untuk kebutuhan keluarga. Sementara jika di mentawai dengan bertani tidak mencukupi kebutuhan keluarga. 

Saat ini sawit ditolak di Mentawai, tetapi banyak masyarakat Mentawai yang bekerja di Perusahaan perkebunan Sawit di luar daerah Mentawai. Oleh sebab itu ada indikasi bahwa ekonomi di Mentawai disektor Pertanian, Perikanan, Peternakan belum mampu memulihkan ekonomi masyarakat.
Jika pemerintah sudah menolak sawit di Mentawai, begitu juga dengan para tokoh masyarakat dan LSM. Seharusnya Pemerintah juga cepat memikirkan sektor lainnya yang harus dikembangkan, sehingga ekonomi cepat pulih. Karena masyarakat butuh biaya untuk kehidupan sehari-hari.




Terima kasih atas kunjungannya di blog "IDsaragih.com". Pertanyaan dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini.
EmoticonEmoticon