Pulau Wetar merupakan salah satu pulau terluar yang menjadi
beranda depan dan Nusa Penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jarak
Pulau ini dengan ibu Kota Negara Timor Leste (Republica Democratica de Timor
Leste) Dili, adalah sekira 23 mil laut. Butuh waktu 1,5 hingga 2 jam untuk
menyeberang dengan alat transportasi tradisional ke negara bekas provinsi ke-27
RI itu. Bahkan Negara Timor Leste dapat kita lihat dari Pulau Wetar. Jika pada
malam hari kita dapat melihat Lampu yang terang di berbagai kota Seperti Baucau
di Negara Timor Leste.
Pulau Wetar sudah terkenal sampai ke mancanegara beberapa
abad silam. Bahkan dari aspek geostrategis dan geopolitik global, pulau ini penghasil
tambang emas dan tembaga. Bentangan alam yang luas berbentuk bukit yang
Gersang, membuat pulau ini menjadi unik. Namun Tidak disangka, landscape pulau
ini yang gersang menyimpan komoditas bahan tambang mineral. Oleh sebab itu tidak
heran negara Australia sangat berminat membangun daerah tambang di pulau ini.
Sampai saat ini masih beroperasi Perusahaan Tambang Tembaga yang dikelola Negara
Australia.
Walaupun sebagian daerah berbatu yang gersang, di pulau ini
juga banyak terdapat jenis kayu yang berkualitas, seperti kayu besi. Di Pulau
wetar ini juga banyak terjadi praktek Illegal Loging, dan umumnya masyarakat
menjual kayu ke negara Timor Leste. Transaksi bisnis kayu dengan negara ini
sangat menjanjikan karena menggunakan mata uang dollar.
Pulau Wetar bukan hanya punya kelebihan dibidang Tambang dan
Hutan. Ada hal lainnya yang menjadi “komoditas’’ yang unik dan menarik masuk
para wisatawan domestik dan luar negeri ke Kabupaten Maluku Barat Daya. Yaitu
Danau Tihu, ditengah danau ini terdapat pulau kecil yang dinamai pulau ibu,
yang terletak di Tengah Pulau Wetar. Pulau ini merupakan pulau terbesar yang
terdapat di Kabupaten Maluku Barat Daya.
Danau Tihu merupakan satu-satunya danau di pulau Wetar. Di Danau
ini kita bisa melihat kehidupan habitat
satwa liar, umumnya buaya. Namun jika kita amati dari dekat, kita tidak
menemukan berbagai jenis ikan-ikan kecil di danau ini. Bahkan menurut penuturan
warga di danau ini hanya ada buaya, tetapi di hulu dan hilir danau baru kita
bisa menemukan berbagai jenis ikan.
Dengan mengikuti Program SM-3T, maka saya ditempatkan di Desa
Ilwaki Kecamatan Wetar. Minggu pertama mengajar di sekolah penulis sudah
mendengar cerita dari anak-anak mengenai legenda Danau Tihu ini. Suatu
pengalaman berharga karena dengan ditempatkan oleh pemerintah di desa ilwaki
maka saya dapat kesempatan untuk berkunjung ke Danau ini. Danau yang penuh
mistik, unik dan beda dengan danau yang lain pada umumnya.
Perjalanan menuju danau ini yaitu dengan menggunakan Mobil
Toyota Strada, karena di Pulau Wetar ini ada proyek pembangunan Jalan Nasional
menghubungkan Desa Ilwaki dengan Desa Lurang. Diperjalanan menuju pulau ini
kita melewati berbagai tebing yang terjal, tandus, dan diselingi pepohonan. Aroma
Keramat semakin melekat dihati penulis ketika diperjalanan melewati lembah yang
dalam dan sunyi dari aktifitas manusia.
Setelah sampai di danau tihu, kami dapat menikmati alam segar
ditengah gersangnya perbukitan. Begitu indahnya danau ini, air danau yang biru,
dan di bukit yang terjal terdapat air terjun mengalir ke danau. Dengan Kontur
lahan yang terjal dan tandus ini ternyata menyimpan pesona danau yang indah. Pada
perjalanan pertama ke danau ini kami tidak dapat menyentuh air danau tihu,
karena jalan masih tahap perbaikan. Tetapi pada perjalanan kedua, dengan
menompang Truk Perusahaan pembuat Jalan Nasional, kami dapat turun dekat danau
dan menyentuh Danau Tihu ini.
Panjang Danau Tihu sekira 3,6 km2 dan lebarnya yang
bervariasi, karena landscape yang berliku-liku dan dipagari oleh tebing-tebing
batu terjal. lebar tebing yang saru dengan yang lain bervariasi. Bahkan hingga lebar sampai 2 Kilometer
Selain memiliki keindahan alam yang eksotik, Danau Tihu juga
menyimpan legenda tua yang sakral. Legenda Danau Tihu ini berawal dari
keperkasaan raksasa di zaman dulu yang menguasai seluruh petuanan di Pulau
Wetar. Meski kejam dan beringas, namun raksasa itu berhasil dikalahkan dua
saudara kembar, Mamau dan Matereng. Karena Kedua penduduk lokal itu punya ilmu
sakti. Oleh sebab itu, tak sulit bagi mereka untuk membunuh raksasa tersebut.
Mamau dan Matereng acapkali berburu hewan di hutan belantara di sekitar Danau
Tihu.
Ditengah Danau Tihu ini terdapat pulau, yang dinamai pulau
ibu. Pulau ini oleh penduduk setempat disebut merupakan penjelmaan dari ibu
Mamau dan Matereng. Ia menghilang saat lagi mencuci di pinggir danau. Ia hilang
bersamaan dengan tempat sirih yang di dalamnya berisi biji buah asam jawa. Dari
biji asam jawa itulah saat ini bisa kita jumpai dua pohon asam jawa yang tumbuh
di pulau kecil di tengah Danau Tihu.
Penduduk setempat memercayai pohon asam jawa yang buahnya
sangat manis ini tak akan mati (punah). Di sekitar danau ini juga ditemukan tombak
dan bekas telapak kaki dua saudara kembar tadi. Dari kisah legenda tadi, hingga
kini oleh penduduk Wetar mengapung kepercayaan bahwa di Danau Tihu masih berdiam
buaya berkepala dua dan buaya berkepala tujuh sebagai jelmaan dua saudara
kembar yang hilang misterius.
Cerita jelmaan buaya ini begitu misterius sekaligus
menyeramkan sehingga pesona Danau Tihu belum sempat dinikmati sebagian besar
penduduk Wetar, apalagi turis nusantara dan pelancong asing. Didanau nan indah
ini kita tidak bisa menikmatinya seperti di danau lain, seperti naik sampan,
mandi dan berenang. Hanya bisa menikmati dari jauh, dan semua orang takut akan
keramatnya danau ini.
Dan jika kita mau melihat buaya, maka harus seijin dari tetua
adat, para tetua adat ini lah yang dapat memanggil buaya di dalam danau ini.
Bahkan konon katanya Buaya berkepala dua dan tujuh ini dapat dipanggil oleh
tetua adat di daerrah ini.
Jika berkunjung ke daerah ini, maka kita dapat menikmati
keramahan penduduk setempat.Namun sayang legenda ini sudah hampir hilang
ditengah masyarakat. Oleh sebab itu sangat penting untuk menjaga dan melestarikan
budaya dan kearifan lokal di daerah ini. Sehingga tidak kehilangan jati diri
sebagai masyarakat di Pulau Wetar. Dengan berlimpah bahan tambang, mirisnya
masih banyak terdapat penduduk yang belum sejahtera dan hidup dibawah garis
kemiskinan.
Dengan adanya Perusahaan Tambang di daerh ini, semoga dapat
mengurangi kemiskinan dan dapat membantu putra putri Pulau Wetar untuk
menikmati pendidikan yang lebih tinggi. Dengan letak Pulau Wetar di Beranda
Depan Indonesia, maka mutlak harus mendapat perhatian dari pemerintah pusat,
saat ini sedang dibangun Jalan nasional dan Penerangan berupa Pembangkit Listrik
Tenaga Surya dan Diesel. Secara GeoStrategis dan Geopolitik Pulau ini diincar
oleh negara luar untuk memanfaatkan hasil alamnya.
1 komentar
Mantap sekali
Terima kasih atas kunjungannya di blog "IDsaragih.com". Pertanyaan dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini.
EmoticonEmoticon